tag:blogger.com,1999:blog-77875397678692951132024-03-14T07:45:39.766-07:00ITade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.comBlogger11125tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-63855491139983685802012-01-27T19:50:00.001-08:002012-01-27T19:50:08.438-08:00Pengertian Dan Penggolongan Plankton<strong><span lang="SV">engertian</span></strong> <br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span lang="SV">Plankton</span></strong><span lang="SV"> adalah makhluk ( tumbuhan atau hewan ) yang hidupnya, mengaoung, mengambang, atau melayang didalam air yang kemampuan renangnya terbatas sehingga mudah terbawa arus.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Plankton berbeda dengan <strong>nekton</strong> yang berupa hewan yang memiliki kemampuan aktif berenang bebas, tidak bergantung pada arus air, contohnya : ikan, cumi – cumi, paus, dll. <strong>Bentos </strong>adalah biota yang hidupnya melekat pada, menancap, merayap, atau membuat liang didasar laut, contohnya: kerang, teripang, bintang laut, karang, dll.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="SV"><span id="more-35"></span></span><strong><span lang="SV">Penggolongan Plankton</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="SV">Plankton digolongkan kedalam beberapa kategori, yaitu:</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="SV">1.<span> </span>Berdasarkan Fungsi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Secara fungsional, plankton digolongkan menjadi empat golongan utama, yaitu fitoplankton, zooplankton, bakterioplankton, dan virioplankton.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 0pt;"><span><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span>Fitoplankton</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;">Fitoplankton disebut juga plankton nabati, adalah tumbuhan yang hidupnya mengapung atau melayang dilaut. Ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200µm (1 µm = 0,001mm). fitoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi juga ada yang berbentuk rantai.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;">Meskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;">Fitoplankton mempunyai fungsi penting di laut, karena bersifat autotrofik, yakni dapat menghasilkan sendiri bahan organic makanannya. Selain itu, fitoplankton juga mampu melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan bahan organic karena mengandung klorofil. Karena kemampuannya ini fitoplankton disebut sebagai <em>primer producer.</em></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;">Bahan organic yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi untuk menjalan segala fungsi faalnya. Tetapi, disamping itu energi yang terkandund didalam fitoplankton dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh hewan laut seperti udang, ikan, cumi – cumi sampai ikan paus yang berukuran raksasa bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 0pt;"><span><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span>Zooplankton</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 14.4pt 0.0001pt 72pt; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: 0.35pt;">Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang </span><span style="letter-spacing: -0.4pt;">hidupnya mengapung, atau melayang dalam laut. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.4pt;">Kemampuan renangnya </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">sangat terbatas hingga keberadaannya sangat ditentukan ke mana arus membawanya. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak </span><span lang="SV">dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh <span style="letter-spacing: -0.05pt;">karena itu, untuk kelangsungan hidupnya is sangat bergantung pada </span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen <em>(consumer) </em></span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">bahan </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">organik.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 18pt 0.0001pt 72pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2 – 2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar misalnya ubur-ubur yang bisa berukuran sampai </span><span lang="SV">lebih satu meter. Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod <em><span style="letter-spacing: 0.2pt;">(copepod), </span></em><span style="letter-spacing: 0.1pt;">eufausid </span><em><span style="letter-spacing: 0.2pt;">(euphausid), </span></em><span style="letter-spacing: 0.1pt;">misid </span><em><span style="letter-spacing: 0.3pt;">(mysid), </span></em><span style="letter-spacing: 0.15pt;">amfipod </span><em><span style="letter-spacing: 0.55pt;">(amphipod, </span></em><span style="letter-spacing: 0.05pt;">kaetognat </span><em><span style="letter-spacing: 0.1pt;">(chaetognath). </span></em><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Zooplankton dapat dijumpai </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">mulai dari perairan pantai, perairan estuaria di depan muara sampai ke </span>perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">kutub.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.25pt;">hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Hampir semua hewan yang mampu berenang bebas (nekton) atau yang hidup di dasar Taut </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.2pt;">(bentos) menjalani awal kehidupannya sebagai zooplankton yakni </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">ketika masih berupa terlur dan larva. Baru dikemudian hari, menjelang </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">dewasa, sifat hidupnya yang semula sebagai plankton berubah menjadi </span><span lang="SV">nekton atau bentos.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 0pt;"><span><span>c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span>Bakterioplankton</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.25pt;">Bakterioplankton, adalah bakteri yang hidup sebagai plankton. Kini </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">orang makin memahami bahwa bakteri pun banyak yang hidup sebagai </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.05pt;">plankton dan berperan penting dalam lour hara </span><em><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">(nutrient cycle) </span></em><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.05pt;">dalam </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">ekosistem Taut. la mempunyai ciri yang khas, ukurannya sangat halus </span><span lang="SV">(umumnya < 1 µm), tidak mempunyai inti sel, dan umumnya tidak <span style="letter-spacing: -0.15pt;">mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis. Fungsi utamanya dalam ekosistem laut adalah sebagai pengurai </span><em><span style="letter-spacing: 0.1pt;">(decomposes). </span></em><span style="letter-spacing: 0.05pt;">Semua biota </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">laut yang mati, akan diuraikan oleh bakteri sehingga akan menghasilkan </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">hara seperti fosfat, nitrat, silikat, dan sebagainya. Hara ini kemudian </span>akan didaur-ulangkan dan dimanfaatkan lagi oleh fitoplankton dalam <span style="letter-spacing: 0.05pt;">prows fotosintesis.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 0pt;"><span><span>d.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span>Virioplankton</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 72pt; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Virioplankton adalah virus yang hidup sebagai plankton. Virus ini </span>ukurannya sangat kecil<span> </span>( kurang dari 0,2 um ) dan menjadikan biota <span style="letter-spacing: -0.3pt;">lainnya, terutama bakterioplankton dan fitoplankton, sebagai inang </span><em><span style="letter-spacing: 0.05pt;">(host). </span></em><span style="letter-spacing: -0.2pt;">Tanpa inangnya virus ini tak menunjukkan kegiatan hayati. Tetapi virus </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">ini dapat pula memecahkan dan mematikan sel-sel inangnya. Baru </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">sekitar dua dekade lalu para ilmuwan banyak mengkaji virioplankton ini</span><span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">dan menunjukkan bahwa virioplankton pun mempunyai fungsi yang</span><span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>sangat penting dalam daur karbon <em>(carbon cycle) </em><span style="letter-spacing: 0.05pt;">di dalam ekosistem </span><span style="letter-spacing: -0.35pt;">laut.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="SV">2. <span> </span>Berdasarkan Ukuran</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 3.6pt 0.0001pt 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">Ukuran plankton sangat beraneka ragam, dari yang sangat kecil </span><span lang="SV">kingga yang besar. Dulu orang menggolongkan plankton dalam tiga <span style="letter-spacing: -0.05pt;">kategori berdasarkan ukurannya, yakni:</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;"><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><strong><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.25pt;">Plankton jaring </span></strong><strong><em><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">(netplankton): </span></em></strong><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">plankton yang dapat tertangkap </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">dengan jaring dengan mata jaring </span><em><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.1pt;">(mesh size) </span></em><span lang="SV">berukuran 20 ,um, <span style="letter-spacing: -0.15pt;">atau dengan kata lain plankton berukuran lebih besar dari 20 ,um.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.05pt;"><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><strong><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.05pt;">Nanoplankton: </span></strong><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.2pt;">plankton yang lolos dari jaring, tetapi lebih besar </span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.05pt;">dari 2,um. Atau berukuran 2-20 ,um;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span style="letter-spacing: -0.1pt;"><span>c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><strong>Ultrananoplankton: </strong><span style="letter-spacing: -0.05pt;">plankton yang berukuran lebih kecil dari </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">2 µm.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Kini, dengan kemajuan teknik penyaringan yang dapat lebih baik </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">memilah-milah partikel yang sangat halus, penggolongan plankton </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">berdasarkan ukurannya lebih berkembang. Penggolongan di bawah ini diusulkan oleh Sieburth dkk. (1978) yang kini banyak diacu orang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="letter-spacing: 0.25pt;"><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">Megaplankton (20-200 cm)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Ada juga yang menyebutnya <strong>megaloplankton. </strong>Banyak ubur<span style="letter-spacing: -0.3pt;">ubur termasuk dalam golongan ini. Ubur-ubur Schyphomedusa, misalnya </span>bisa mempunyai ukuran diameter payungnya sampai lebih dari satu <span style="letter-spacing: -0.15pt;">meter, sedangkan umbai-umbai tentakelnya bisa sampai beberapa meter </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">pajangnya. Plankton raksasa yang berukuran terbesar di dunia adalah </span>ubur-ubur <em><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Cyanea arctica </span></em><span style="letter-spacing: -0.05pt;">yang payungnya bisa berdiameter lebih dua </span>meter dan dengan panjang tentake130 m lebih .</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="letter-spacing: 0.15pt;"><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">Makroplankton (2-20 cm)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt;"><span style="letter-spacing: -0.25pt;">Contohnya adalah eufausid, sergestid, pteropod. </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.25pt;">Larva ikan banyak </span><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.1pt;">pula termasuk dalam golongan ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="letter-spacing: 0.2pt;"><span>c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.3pt;">Mesoplankton (0,2-20 mm)</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify;">Sebagian besar zooplankton berada dalam kelompok ini, seperti <span style="letter-spacing: -0.2pt;">kopepod, amfipod, ostrakod, kaetognat. Ada juga beberapa fitoplankton </span>yang berukuran besar masuk dalam golongan ini seperti <em>Noctiluca.</em></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;">3. Berdasarkan Daur Hidupnya</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Berdasarkan daur hidupnya plankton dibagi menjadi :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV"><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="SV">Holoplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Dalam kelompok ini termasuk plankton yang seluruh daur hidupnya dijalani sebagai plankton, mulai dari telur, larva, hingga dewasa. Kebanyakan zooplankton termasuk dalam golongan ini. Contohnya : kokepod, amfipod, salpa, kaetognat. Fitoplankton termasuk juga umumnya adalah holoplankton.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV"><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="SV">Meroplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Plankton dari golongan ini menjadi kehidupannya sebagai plankton hanya pada tahap awal dari daur hidup biota tersebut, yakni pada tahap sebagai telur dan larva saja. Beranjak dewasa ia akan berubah menjadi nekton, yakni hewan yang dapat aktif berenang bebas, atau sebagai bentos yang hidup menetap atau melekat didasar laut. Oleh sebab itu, meroplankton sering pula disebut sebagai plankton sementara.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Pada umumnya ikan menjalai hidupnya sebagai plankton ketika masih dalam tahap telur dan larva kemudian menjadi nekton sstelah dapat berenang bebas. Kerang dan karang adalah contoh hewan yang pada awalnya hidup sebagai plankton pada tahap telur hingga larva, yang selanjutnya akan menjalani hidupnya sebagai bentos yang hidup melekat atau manancap didasar laut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Meroplankton ini sangat banyak ragamnya dan umumnya mempunyai bentuk yang sangat berbeda dari bentuk dewasanya. Larva crustacea seperti udang dan kepiting mempunyai perkembangan larva yang bertingkat – tingkat dengan bentuk yang sedikitpun tidak menunjukkan persamaan dengan bentuk yang dewasa. Pengetahuan mengenai meroplankton ini menjadi sangat penting dalam kaitannya dengan upaya buidaya udang, crustacea, mollusca, dan ikan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;"><span lang="SV"><span>c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="SV">Tikoplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.2pt;">Tikoplankton sebenarnya bukanlah plankton yang sejati karena biota ini dalam keadaan normalnya hidup didasar laut sebagai bentos. Namun karena gerak air menyebabkan ia terlepas dari dasar dan terbawa arus mengembara sementara sebagai plankton.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="SV">4. Berdasarkan Sebaran Horizontal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.2pt;">Plankton terdapat dilingkungan air tawar hingga tengah samudra. </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;">Dari perairan tropis hingga ke perairan kutub. Boleh dikatakan tak ada permukaan laut yang tidak dihuni oleh plankton. Berdasarkan sebaran horizontalnya, plankton dibagi menjadi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;"><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;">Plankton Neritik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify;"><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.15pt;">Plankton neritik </span><em><span lang="SV" style="letter-spacing: 0.2pt;">(neritic plankton) </span></em><span lang="SV" style="letter-spacing: -0.2pt;">hidup di perairan pantai dengan </span><span lang="SV">salinitas (kadar garam) yang relatif rendah. Kadang-kadang masuk <span style="letter-spacing: 0.1pt;">sampai ke perairan payau di depan muara dengan salinitas sekitar 5</span><em><span style="letter-spacing: 0.15pt;">10 psu (practical salinity unit; </span></em><span style="letter-spacing: -0.1pt;">dulu digunakan istilah °/oo atau permil, </span><span style="letter-spacing: 0.35pt;">g/kg). Akibat pengaruh lingkungan yang terus-menerus berubah </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">disebabkan arus dan pasang surut, komposisi plankton neritik ini sangat </span><span style="letter-spacing: 0.35pt;">kompleks, bisa merupakan campuran plankton laut dan plankton asal </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">perairan tawar. Beberapa di antaranya malah telah dapat beradaptasi </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">dengan lingkungan estuaria (muara) yang payau, misalnya </span><em><span style="letter-spacing: 0.25pt;">Labidocera </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">muranoi.</span></em></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 7.2pt 3.6pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;"><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;">Plankton Oseanik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.05pt;">Plankton oseanik </span><em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">(oceanic plankton) </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">hidup di perairan lepas </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.45pt;">pantai hingga ke tengah samudra. Karena itu plankton oseanik </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;">ditemukan pada perairan yang salinitasnya tinggi. Karena luasnya </span><span lang="FI">wilayah perairan oseanik ini, maka banyak jenis plankton tergolong <span style="letter-spacing: -0.2pt;">dalam kelompok ini.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Penggolangan seperti di atas tidaklah terlalu kaku, karena ada <span style="letter-spacing: -0.05pt;">juga plankton yang hidup mulai dari perairan neritik hingga oseanik </span>hingga dapat disebut <strong>neritik-oseanik.</strong></span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 12pt 0pt;"><span lang="FI">5. Berdasarkan Sebaran Vertikal</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.25pt;">Plankton hidup di laut mulai dari lapisan tipis di permukaan sampai </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">pada kedalaman yang sangat dalam. </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Dilihat dari sebaran vertikalnya </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">plankton dapat dibagi menjadi:</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI"><span>a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Epiplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">Epiplankton adalah plankton yang hidup di lapisan permukaan </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">sampai kedalaman sekitar 100 m. Lapisan laut teratas ini kira-kira </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.35pt;">sedalam sinar matahari dapat menembus. Namun dari kelompok </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.25pt;">epilankton ini ada juga yang hanya hidup di lapisan yang sangat tipis di permukaan yang langsung berbatasan dengan udara. Plankton semcam </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.25pt;">ini disebut </span><strong><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.15pt;">neuston. </span></strong><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.4pt;">Contoh yang menarik adalah fitoplankton </span><em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">Trichodesmium </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.2pt;">(Gambar </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">10.), yang merupakan sianobakteri berantai </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.3pt;">panj ang yang hidup di permukaan dan mempunyai keistimewaan dapat </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.25pt;">mengikat nitrogen langsung dari udara. Neuston yang hidup pada kedalaman sekitar 0-10 cm disebut </span><strong><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">hiponeuston. </span></strong><span lang="FI">Ternyata lapisan <span style="letter-spacing: -0.3pt;">tipis ini mempunyai arti yang penting karena bisa mempunyai komposisi </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">j enis yang kompleks.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.45pt;">Dari kelompok neuston ini ada juga yang mengambang di </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.25pt;">permukaan dengan sebagian tubuhnya dalam air dan sebagian lain lagi </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">tersembul ke udara. Yang begini disebut </span><strong><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">pleuston.</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI"><span>b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Mesoplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 5.4pt 0pt 0.0001pt 45pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">Mesoplankton yakni plankton yang hidup di lapisan tengah, pada </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.3pt;">kedalaman sekitar 100-400 m (jangan dikelirukan dengan ukuran </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.2pt;">plankton yang istilahnya sama). Pada lapisan ini intensitas cahaya sudah </span><span lang="FI">sangat redup sampai gelap. Oleh sebab itu, di lapisan ini fitoplankton, <span style="letter-spacing: 0.05pt;">yang memerlukan sinar matahari untuk fotosintesis, umumnya sudah </span><span style="letter-spacing: -0.3pt;">tidak dijumpai. Lapisan ini dan lebih dalam didominasi oleh zooplankton. </span>Beberapa kopepod seperti <em>Eucheuta marina </em>tersebar secara vertikal <span style="letter-spacing: 0.1pt;">sampai ke lapisan ini atau lebih dalam. Dari kelompok eufausid juga </span><span style="letter-spacing: -0.2pt;">banyak yang terdapat di lapisan ini, misalnya </span><em><span style="letter-spacing: -0.1pt;">Thysanopoda, Euphausia, </span>Thysanoessa, Nematoscelis. </em><span style="letter-spacing: -0.05pt;">Tetapi eufausid ini juga dapat melakukan </span>migrasi vertikal sampai ke lapisan di atasnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI"><span>c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">Hipoplankton</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.3pt;">Hipoplankton adalah plankton yang hidupnya pada kedalaman lebih </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.4pt;">dari 400 m. Termasuk dalam kelompok ini adalah </span><strong><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.15pt;">batiplankton </span></strong><em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.75pt;">(bathyplankton) </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: 1pt;">yang hidup pada kedalaman > 600 m, dan </span><strong><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">abisoplankton </span></strong><em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.05pt;">(abyssoplankton) </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">yang hidup di lapisan yang paling </span><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.1pt;">dalam, sampai 3000 – 4000 m.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 6pt 0pt 6pt 45.1pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.4pt;">Sebagai contoh, dari kelompok eufausid, </span><em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.35pt;">Bentheuphausia </span></em><em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">ambylops </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.2pt;">(Gambar 13) dan </span><em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.1pt;">Thysanopoda </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.15pt;">adalah jenis tipikal laut-dalam yang menghuni perairan pada kedalaman lebih dari 1500 m. Kelompok </span><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">kaetognat </span><em><span lang="FI">Eukrohnia hamata, </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.15pt;">dan </span><em><span lang="FI" style="letter-spacing: -0.05pt;">Eukrohnia bathypelagica </span></em><span lang="FI" style="letter-spacing: 0.05pt;">(Gambar </span><span lang="FI">13) termasuk yang hidup pada kedalaman lebih dari 1000 m.</span></div>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-6045070228517729062012-01-27T19:48:00.001-08:002012-01-27T19:48:36.736-08:00Pengertian Molusca<h3 class="post-title entry-title"> </h3><a href="http://www.naturfoto-cz.de/photos/others/roman-snail-21973.jpg"><img alt="" border="0" src="http://www.naturfoto-cz.de/photos/others/roman-snail-21973.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 230px;" /></a><div id="mollusca">Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu <span style="font-style: italic;">molluscus</span> yang artinya lunak. Jadi <a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html" title="Filum Molusca"><span style="font-weight: bold;">Filum Mollusca</span></a> adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.</div><br />
<br />
<br />
<blockquote><div><br />
</div><div><br />
</div><div>Pokok bahasan</div><div><ol><li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#mollusca" title="Filum Mollusca">Pengertian Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#ciri" title="Ciri-ciri Mollusca">Ciri-ciri Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#tubuh">Struktur Tubuh Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#hidup" title="Cara hidup Mollusca">Cara hidup Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#habitat" title="Habitat Mollusca">Habitat Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#reproduksi" title="Reproduksi Mollusca">Reproduksi Mollusca</a></li>
<li><a href="http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/05/phylum-mollusca.html#klasifikasi" title="Klasifikasi Mollusca">Klasifikasi Mollusca</a></li>
</ol></div></blockquote><div><br />
</div><div><br />
</div><div><div id="ciri"><b>Ciri-ciri Mollusca:</b></div><div><ol><li>Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.</li>
<li>Habitatnya di ait maupun darat</li>
<li>Merupakan hewan triploblastik selomata. </li>
<li>Struktur tubuhnya simetri bilateral.</li>
<li>Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.</li>
<li>Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf</li>
<li>Organ ekskresi berupa nefridia</li>
<li>Memiliki radula (lidah bergigi)</li>
<li>Hidup secara heterotrof</li>
<li>Reproduksi secara seksual</li>
</ol></div></div><div><div id="tubuh"><b>Ciri tubuh Mollusca</b></div><div>Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:</div><div><ol><li><i>Kaki</i><br />
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.</li>
<li><i>Massa Viseral</i><br />
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel. </li>
<li><i>Mantel</i><br />
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.</li>
</ol>Sitem syaraf Mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.</div><div>Mollusca yang hidup di air bernafas dengan insang yang berada pada rongga mantel.</div></div><div><br />
</div><div><div id="hidup"><b>Cara hidup Mollusca</b></div><div>Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya.</div></div><div><br />
</div><div><div id="habitat"><b>Habitat Mollusca</b></div><div>Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput.</div></div><div><br />
</div><div><div id="reproduksi"><b>Reproduksi Mollusca</b></div><div>Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.</div></div><div><br />
</div><div><div id="klasifikasi"><b>Klasifikasi Mollusca</b></div><div>Berdasarkan bentuk, kedudukan kaki, cangkang, mantel, dan sistem syarafnya, Filum Mollusa terbagi menjadi lima kelas yaitu</div><div><ol><li><b>Polyplacophora</b></li>
</ol><ol><li><a href="http://www.animalpicturesarchive.com/animal/PIX/Chiton.jpg"><img alt="" border="0" src="http://www.animalpicturesarchive.com/animal/PIX/Chiton.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 110px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 130px;" /></a>Polyplacophora merupakan satu dari lima kelas dalam filum mollusca. Polyplacophora memiliki bentuk bulat telur, pipih, dan simetri bilateral. Mulut terletak di bagian anterior tetapi tidak berkembang dengan baik. Sedangkan anusnya berada di bagian posterior. Polyplacophora tidak memiliki tentakel dan mata. contoh : <i>Chiton sp.</i></li>
<ol></ol>
<li><b>Scapopoda</b><br />
<br />
<a href="http://ginux.univpm.it/didattica/dispense/bavestrello/zoologia/immagini/dentaspp.jpg"><img alt="" border="0" src="http://ginux.univpm.it/didattica/dispense/bavestrello/zoologia/immagini/dentaspp.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 110px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 130px;" /></a>Hewan jenis ini pada umumnya bercangkang seperti kerucut atau tanduk. Di kedua ujung cangkang berlubang. Scapopoda biasa hidup di air. contoh: <i>Dentalium vulgare</i></li>
<li><b>Gastropoda</b></li>
<li><b>Pelecypoda</b></li>
<li><b>Cephalopoda</b></li>
</ol></div></div>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-30927348761195995022012-01-27T19:46:00.000-08:002012-01-27T19:46:21.036-08:00Hewan Vertebrata dan Invertebrata<b>ELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)</b><br />
<div style="text-align: justify;"><br />
Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.</div><div style="text-align: justify;">Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.</div><a href="" name="more"></a><br />
<div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/01-paramecium.jpg"><img alt="01-paramecium" class="alignright size-thumbnail wp-image-103" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/01-paramecium.jpg?w=104&h=96" title="01-paramecium" width="104" /></a><i>Kelompok hewan bersel satu (Protozoa)</i></b> berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kelompok hewan berpori (Porifera)</b></i> seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/02-ubur-ubur.jpg"><img alt="02-ubur-ubur" class="alignright size-thumbnail wp-image-104" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/02-ubur-ubur.jpg?w=104&h=96" title="02-ubur-ubur" width="104" /></a></b></div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kelompok hewan berongga (Coelenterata)</b></i> mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak</b></i>, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.<br />
<a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/03-cacing-tanah.jpg"><img alt="03-cacing-tanah" class="alignright size-thumbnail wp-image-106" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/03-cacing-tanah.jpg?w=104&h=96" title="03-cacing-tanah" width="104" /></a>Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:<br />
- cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.<br />
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.<br />
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/04-keong.jpg"><img alt="04-keong" class="alignright size-thumbnail wp-image-107" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/04-keong.jpg?w=104&h=96" title="04-keong" width="104" /></a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Kelompok hewan lunak (Mollusca)</i></b> mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/05-bintang-laut.jpg"><img alt="05-bintang-laut" class="alignright size-thumbnail wp-image-108" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/05-bintang-laut.jpg?w=104&h=96" title="05-bintang-laut" width="104" /></a><i>Kelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata)</i></b> seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.</div><div style="text-align: justify;"><i><br />
</i></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda)</b></i> memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras.</div><div style="text-align: justify;">Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu <i>lipan</i>, <i>labah-labah</i>, <i>udang-udangan</i>, dan <i>serangga</i>.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/06-lipan.jpg"><img alt="06-lipan" class="alignright size-thumbnail wp-image-109" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/06-lipan.jpg?w=104&h=96" title="06-lipan" width="104" /></a>Kelompok lipan</i> hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang badannya.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/07-laba-laba.jpg"><img alt="07-laba-laba" class="alignright size-thumbnail wp-image-110" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/07-laba-laba.jpg?w=104&h=96" title="07-laba-laba" width="104" /></a>Kelompok labah-labah</i> mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/08-udang-udangan.jpg"><img alt="08-udang-udangan" class="alignright size-thumbnail wp-image-111" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/08-udang-udangan.jpg?w=104&h=96" title="08-udang-udangan" width="104" /></a>Kelompok udang-udangan</i> mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/09-serangga.jpg"><img alt="09-serangga" class="alignright size-thumbnail wp-image-112" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/09-serangga.jpg?w=104&h=96" title="09-serangga" width="104" /></a>Kelompok serangga</i> mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.<br />
</div><div style="text-align: justify;"><b>KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)</b><br />
</div><div style="text-align: justify;">Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.</div><div style="text-align: justify;"><b><i>Kelompok ikan</i> </b>adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/10-ikan-hiu.jpg"><img alt="10-ikan-hiu" class="alignright size-thumbnail wp-image-113" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/10-ikan-hiu.jpg?w=104&h=96" title="10-ikan-hiu" width="104" /></a>Kelompok ikan berkerangka tulang rawan</i> kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/11-ikan-tulang-sejati.jpg"><img alt="11-ikan-tulang-sejati" class="alignright size-thumbnail wp-image-114" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/11-ikan-tulang-sejati.jpg?w=104&h=96" title="11-ikan-tulang-sejati" width="104" /></a></i></div><div style="text-align: justify;"><i>Kelompok ikan berkerangka tulang sejati</i> mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/12-katak.jpg"><img alt="12-katak" class="alignright size-thumbnail wp-image-115" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/12-katak.jpg?w=104&h=96" title="12-katak" width="104" /></a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Kelompok hewan amfibi</i></b> adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Kelompok hewan melata (reptil)</b></i> adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/13-kura-kura.jpg"><img alt="13-kura-kura" class="alignright size-thumbnail wp-image-116" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/13-kura-kura.jpg?w=104&h=96" title="13-kura-kura" width="104" /></a>Kura-kura dan penyu</i> mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/14-kadal1.jpg"><img alt="14-kadal1" class="alignright size-thumbnail wp-image-126" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/14-kadal1.jpg?w=104&h=96" title="14-kadal1" width="104" /></a>Kadal</i> mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/15-ular.jpg"><img alt="15-ular" class="alignright size-thumbnail wp-image-118" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/15-ular.jpg?w=104&h=96" title="15-ular" width="104" /></a>Ular</i> mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/16-buaya.jpg"><img alt="16-buaya" class="alignright size-thumbnail wp-image-119" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/16-buaya.jpg?w=104&h=96" title="16-buaya" width="104" /></a>Buaya</i> mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.</div><div style="text-align: justify;"><i>Tuatara</i> adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.</div><div style="text-align: justify;"><b><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/16-merpati.jpg"><img alt="16-merpati" class="alignright size-thumbnail wp-image-120" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/16-merpati.jpg?w=104&h=96" title="16-merpati" width="104" /></a><i>Burung</i> </b>adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya digunakan untuk menjaga keseimbangan.</div><div style="text-align: justify;"><i><b>Hewan menyusui (mamalia)</b></i> mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.</div><div style="text-align: justify;">Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema, mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/17-platipus.jpg"><img alt="17-platipus" class="alignright size-thumbnail wp-image-121" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/17-platipus.jpg?w=104&h=96" title="17-platipus" width="104" /></a>Mamalia monotrema</i> adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/18-kanguru.jpg"><img alt="18-kanguru" class="alignright size-thumbnail wp-image-122" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/18-kanguru.jpg?w=104&h=96" title="18-kanguru" width="104" /></a>Mamalia marsupialia</i> adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.</div><div style="text-align: justify;"><i>Mamalia plasenta</i> adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/19-kelinci.jpg"><img alt="19-kelinci" class="alignright size-thumbnail wp-image-123" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/19-kelinci.jpg?w=104&h=96" title="19-kelinci" width="104" /></a>Kelinci</i> mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/20-simpanse.jpg"><img alt="20-simpanse" class="alignright size-thumbnail wp-image-124" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/20-simpanse.jpg?w=104&h=96" title="20-simpanse" width="104" /></a>Simpanse</i> bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.</div><div style="text-align: justify;"><i><a href="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/21-lumba-lumba.jpg"><img alt="21-lumba-lumba" class="alignright size-thumbnail wp-image-125" height="96" src="http://sarwoedi.files.wordpress.com/2008/11/21-lumba-lumba.jpg?w=104&h=96" title="21-lumba-lumba" width="104" /></a>Lumba-lumba</i> termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan kecil yang ada di permukaan air.</div>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-29427561474880284122012-01-27T19:45:00.000-08:002012-01-27T19:45:06.324-08:00Cara Biologis (Inseminasi Buatan)..<span class="createby"></span> <br />
<div class="buttonheading"> <span> </span><span> </span> </div><div class="article-content"> <span style="font-size: 13px;"><img align="left" border="0" src="http://www.ddlivestock.or.id/images/ib%204.jpg" />Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'. </span><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Sejarah Perkembangan Inseminasi Buatan</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;">Inseminasi Buatan (IB) pada hewan peliharaan telah lama dilakukan sejak berabad-abad yang lampau. Seorang pangeran arab yang sedang berperang pada abad ke-14 dan dalam keadaan tersebut kuda tunggangannya sedang mengalami birahi. Kemudian dengan akar cerdinya, sang pangeran dengan menggunakan suatu tampon kapas, sang pangeran mencuri semen dalam vagina seekor kuda musuhnya yang baru saja dikawinkan dengan pejantan yang dikenal cepat larinya.Tampon tersebut kemudian dimasukan ke dalam vagina kuda betinanya sendiri yang sedang birahi. Alhasil ternyata kuda betina tersebut menjadi bunting dan lahirlah kuda baru yang dikenal tampan dan cepat larinya. Inilah kisa awal tentang IB.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Tujuan Inseminasi Buatan</span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Memperbaiki mutu genetika ternak;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Keuntungan Inseminasi Buatan (IB)</span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang lama;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Kerugian IB</span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><br />
</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> <span style="font-size: 12px;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Penampungan Semen</span></strong></span></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><strong><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-size: 12px; font-weight: normal;"><span style="font-size: 10pt;"><span><span style="background-color: white; font-family: Tahoma,Helvetica,Arial,sans-serif; font-size: 12px;"><strong><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-size: 12px; font-weight: normal;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Dapat dilakukan 1-3 x /minggu</span></span></span></strong></span></span></span></span></span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Harus terampil dalam menyiapkan alat penampung (vagina buatan) dan terampil dalam menampung semen</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Evaluasi kualitas semen : gerakan massa, motilitas, LD dan konsentrasi. Hanya yang kualitas baik yang dapat diproses lebih lanjut.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Pengenceran dan pengawetan </span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Pengawetan : semen beku atau semen cair (chilled semen)</span><span style="font-size: 10pt;"> </span><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"><span style="font-size: 12px;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Waktu Melakukan Inseminasi Buatan (IB)</span></strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt;">Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">permulaan birahi : 44%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">pertengahan birahi : 82%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">akhir birahi : 75%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">6 jam sesudah birahi : 62,5%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">12 jam sesudah birahi : 32,5%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">18 jam sesudah birahi : 28%</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">24 jam sesudah birahi : 12% Faktor - Faktor Penyebab Rendahnya Kebuntingan</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Faktor - faktor yang menyebabkan rendahnya prosentase kebuntingan</span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Inseminator kurang / tidak terampil;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban;</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Kemungkinan adanya gangguan reproduksi / kesehatan sapi betina. Jelaslah disini bahwa faktor yang paling penting adalah mendeteksi birahi, karena tanda-tanda birahi sering terjadi pada malam hari. Oleh karena itu petani diharapkan dapat memonitor kejadian birahi dengan baik dengan cara:</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa);</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;">Petugas IB harus mensosialisasikan cara-cara mendeteksi tanda-tanda birahi. Salah satu cara yang sederhana dan murah untuk membantu petani untuk mendeteksi birahi, adalah dengan memberi cat diatas ekor, bila sapi betina minta kawin (birahi) cat akan kotor / pudar / menghilang karena gesekan akibat dinaiki oleh betina yang lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 10pt;"> </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Cara apikasi hormon untuk penyerentakkan birahi adalah sebagai berikut :</span></strong></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Laksanakan penyuntikan hormon pertama, pastikan bahwa :Sapi betina resipien harus dalam keadaan sehat dan tidak kurus (kaheksia);</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Sapi tidak dalam keadaan bunting, bila sapi sedang bunting dan penyerentakkan birahi dilakukan maka keguguran akan terjadi.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Laksanakan penyuntikan hormon kedua dengan selang 11 hari setelah penyuntikan pertama;</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 3.3pt; text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;">Birahi akan terjadi 2 sampai 4 hari setelah penyuntikan kedua. </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 3.3pt; text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="margin-left: 3.3pt; text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> <span style="background-color: white; font-size: 12px;"><strong><span style="font-size: 10pt;">Prosedur Inseminasi Buatan adalah sebagai berikut:</span></strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 3.3pt; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: 13px;"><strong><img border="0" src="http://www.ddlivestock.or.id/images/ib%209.jpg" /> <img border="0" src="http://www.ddlivestock.or.id/images/ib%201.jpg" /> </strong></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 3.3pt; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: 13px;"><strong><span style="font-weight: normal;"><strong><span style="font-weight: normal;"><strong><span style="font-size: 12px; font-weight: normal;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu</span></span></strong></span></strong></span></strong></span></span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">air dengan suhu badan 37 oC, selama 7-18 detik.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rektum</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 'posisi ke empat'.</span></div><div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; text-align: left; text-indent: -18pt;"><span style="font-size: 10pt;"><span>-<span> </span></span></span><span style="font-size: 10pt;">Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix dengan perlahan-lahan.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-size: 10pt;"> </span></div></div>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-14966168325521791092012-01-27T19:33:00.000-08:002012-01-27T19:33:06.948-08:00KEANEKA RAGAMAN HAYATI<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 740px;"><tbody>
<tr bgcolor="#ffffff"><td colspan="2"><div align="left"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :<br />
</span><br />
<table border="0" cellpadding="5" cellspacing="0"><tbody>
<tr valign="top"> <td align="center" width="6%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #ff6600;">1.</span></b></span></td> <td width="94%"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #ff6600;">Keanekaragaman gen</span><br />
</b><br />
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. <br />
<span style="color: #0066cc;">misalnya</span> : <br />
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau<br />
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung </span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Yang membuat variasi tadi adalah : <b>Rumus : F = G + L</b><br />
F = fenotip<br />
G = genoti<br />
L = lingkungan</span><br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.</span><br />
<div align="center"><span style="font-size: x-small;"><i><img height="244" src="http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-1a.jpg" width="185" /><br />
<br />
<span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;">Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan<br />
</span> </i></span></div></td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="center" width="6%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #cc6600;">2.</span></b></span></td> <td width="94%"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #ff6600;">Keanekaragaman jenis (spesies)</span></b><br />
<br />
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.<br />
<span style="color: #0066cc;">misalnya</span> :<br />
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.<br />
<br />
</span><br />
</td> </tr>
<tr valign="top"> <td align="center" width="6%"><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #ff6600;">3.</span></b></span></td> <td width="94%"> <span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"><b><span style="color: #ff6600;">Keanekaragaman ekosistem</span><br />
</b><br />
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. <br />
<span style="color: #0066cc;">misalnya</span> : <br />
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau</span><i>.<br />
</i><br />
</td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: Verdana,Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati</span>.</div></td></tr>
</tbody></table>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-10204174977175993232012-01-27T19:26:00.000-08:002012-01-27T19:26:16.567-08:00TEORI BIOGENESIS DAN ABIOGENESIS<span style="float: left;"></span><div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_66517_post_44" style="display: inline-block;"><div id="PDRTJS_66517_post_44_msg" style="float: left; padding-left: 5px; text-align: left;"><br />
</div><img alt="Quantcast" border="0" height="1" src="http://pixel.quantserve.com/pixel/p-ab3gTb8xb3dLg.gif" style="display: none;" width="1" /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>PENDUKUNG TEORI ABIOGENESIS</b> terjadi begitu saja atau secara spontan. Oleh sebab itu, paham atau teori abiogenesis ini disebut juga paham generation spontaneae.<b> </b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jadi, kalau pengertian abiogenesis dan generation spontanea kita gabungkan, maka pendapat paham tersebut adalah makhluk hidup yang pertama kali di bumi tersebut dari benda mati / tak hidup yang terkjadinya secara spontan, misalnya :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>1. ikan dan katak berasal dari Lumpur.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>2. Cacing berasal dari tanah, dan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>3. Belatung berasal dari daging yang membusuk.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">A) Teori Harold Urey (1893)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi pertama kali di atmosfer. Pada saat tertentu dalah sejarah perkembangan bumi, terbentuk atmosfer yang kaya akan CH4 (metana), NH3 (ammonia), H2 (hidrogen) dan H2O (air). Molekul-molekul ini dengan bantuan petir yang menimbulkan loncatan listrik dan sinar kosmik akan membentuk asam amino yang merupakan awal dari kehidupan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">B) Teori Oparin</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Oparin sependapat dengan Urey bawah kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai yang bahan-bahannya dari lautan.</div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>PENDUKUNG TEORI BIOGENESIS</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">A) Percobaan Lazzaro Spallanzani ( 1729-1799)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Spallanzani menyangsikan kebenaran paham abiogeensis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">·<span> </span>Labu I<span> </span>: diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC<span> </span>selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">·<span> </span>Labu II<span> </span>: diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>Hasil percobaannya adalah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Labu I<span> </span><span> </span>: air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Labu II<span> </span>: air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba darimudara ke dalam air kaldu tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">B)<span> </span>Percobaan Louis Pasteur (1822-1895)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam menjawab keraguannya terhadap paham abiogenesis. Pasteur melaksanakan percobaan untuk menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Dalam percobaanya, Pasteur menggunakan bahan air kaldu dengan alat labu. Langkah-langkah percobaan Pasteur selengkapnya adalah sebagai berikut :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Langkah I<span> </span>: labu disi 70 cc air kaldu, kemudian ditutup rapat-rapat dengan gabus. Celah antara gabus dengan mulut labu diolesi dengan paraffin cair. Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca berbentuk leher angsa. Lalu, labu dipanaskan atau disterilkan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Langkah II<span> </span>: selanjutnya labu didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman. Setelah beberapa hari, keadaan air kaldu diamati. Ternyata air kaldu tersebut tetep jernih dan tidak mengandung mikroorganisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Langkah III : labu yang air kaldu didalamnya tetap jernih dimiringkan sampai air kaldu didalamnya mengalir kepermukaan pipa hingga bersentuhan dengan udara. Setelah itu labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu didalam labu meanjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Melalui pemanasan terhadap perangkat percobaanya, seluruh mikroorganisme yang terdapat dalam air kaldu akan mati. Disamping itu, akibat lain dari pemanasan adalah terbentuknya uap air pada pipa kaca berbentuk leher angsa. Apabila perangkat percobaan tersebut didinginkan, maka air pada pipa akan mengembun dan menutup lubang pipa tepat pada bagian yang berbentuk leher. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya mikroorganisme yang bergentayangan diudara untuk masuk kedalam labu. Inilah yang menyebabkan tetap jernihnya air kaldu pada labu tadi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pada saat sebelum pemanasan, udara bebas tetap dapat berhubungan dengan ruangan dalam labu. Mikroorganisme yang masuk bersama udara akan mati pada saat pemanasan air kaldu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setelah labu dimiringkan hingga air kaldu sampai ke permukan pipa, air kaldu itu akan bersentuhan dengan udara bebas. Disini terjadilah kontaminasi mikroorganisme. Ketika labu dikembalikan keposisi semula (tegak), mikroorganisme tadi ikut terbawa masuk.<span> </span>Sehingga, setelah labu dibiarkan beberapa beberapa waktu air kaldu menjadi akeruh, karena adanya pembusukan oleh mikrooranisme tersebut. Dengan demikian terbuktilah ketidak benaran paham Abiogenesis atau generation spontanea, yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang terjadi secara spontan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Berdasarkan hasil percobaan Spallanzani dan Pasteur tersebut, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan :</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>1. omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup,<span> </span>dan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span> </span>3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup <span> </span>sebelumnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Walaupun Louis Pasteur dengan percobaannya telah berhasil menumbangkan paham Abiogenesis atau generation spontanea dan sekaligus mengukuhkan paham Biogenesis, belum berarti bahwa masalah bagaimana terbentuknya makhluk hidup yang pertama kali terjawab.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b>Untuk direnungkan,</b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i><u>Pengakuan Evolusionis</u></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Alexander Oparin: “Asal-usul sel masih menjadi teka-teki.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Tantangan untuk menjelaskan asal usul kehidupan merupakan sumber krisis terbesar yang dihadapi teori evolusi. Alasannya, molekul-molekul organik sangat kompleks dan pembentukannya tidak mungkin dapat diterangkan sebagai suatu kebetulan. Selain itu, telah terbukti bahwa sel organik mustahil terbentuk secara kebetulan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Evolusionis dihadapkan pada pertanyaan tentang asal usul kehidupan pada perempat kedua abad ke-20. Pakar terkemuka teori evolusi molekuler, evolusionis Rusia, Alexander I. Oparin, menuliskan dalam bukunya “The Origin of Life” yang terbit pada tahun 1936:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">“Sayangnya, asal usul sel masih menjadi pertanyaan, yang merupakan titik tergelap dari teori evolusi yang utuh.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jeffrey Bada: “Kemunculan kehidupan di bumi adalah masalah terbesar yang belum terpecahkan.”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Sejak Oparin, banyak evolusionis telah melakukan penelitian dan pengamatan untuk membuktikan bahwa sebuah sel dapat terbentuk secara ke-betulan. Akan tetapi, setiap upaya hanya memperjelas desain sel yang kompleks sehingga semakin menggugurkan hipotesis mereka. Profesor Klaus Dose, kepala Institut Biokimia di Universitas Johannes Gutenberg, menyatakan:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Percobaan tentang asal usul kehidupan di bidang kimia dan evolusi molekuler selama lebih dari 30 tahun, menghasilkan persepsi yang lebih baik tentang kompleksitas asal usul kehidupan di bumi ini, dan bukannya memberikan jawaban yang mereka harapkan. Saat ini, semua diskusi mengenai teori-teori dasar dan penelitian di bidang ini berakhir dengan kebuntuan atau pengakuan atas ketidaktahuan. 2</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Jeffrey Bada dari Institut San Diego Scripps memperjelas ketidakberdayaan evolusionis terhadap kebuntuan ini <span> </span>: “Kini, saat meninggalkan abad ke-20, kita masih menghadapi masalah terbesar yang belum terpecahkan sejak awal abad ke-20: Bagaimana kehidupan muncul di muka bumi”</div>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-23600343493994630842012-01-27T19:22:00.000-08:002012-01-27T19:30:51.299-08:00tumbuhan monokotil<b>Tumbuhan berkeping biji tunggal</b> (atau <b>monokotil</b>) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan berkeping biji dua atau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dikotil" title="Dikotil">dikotil</a>. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Daun_lembaga" title="Daun lembaga">daun lembaga</a>,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Takson" title="Takson">takson</a> (sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kelas_%28biologi%29" title="Kelas (biologi)">kelas</a> maupun subkelas) dalam berbagai <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_klasifikasi_tumbuhan&action=edit&redlink=1" title="Sistem klasifikasi tumbuhan (halaman belum tersedia)">sistem klasifikasi tumbuhan</a> dan mendapat berbagai nama, seperti <b>Monocotyledoneae</b>, <b>Liliopsida</b>, dan <b>Liliidae</b>. Berdasarkan analisis <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Filogeni" title="Filogeni">filogeni</a>, kelompok ini diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_klasifikasi_APG_II" title="Sistem klasifikasi APG II">Sistem klasifikasi APG II</a> mengakui monokotil sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klad" title="Klad">klad</a> yang disebut <b>monocots</b>.<br />
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia" title="Manusia">manusia</a>. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga 60 ribu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" title="Spesies">jenis</a> yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae" title="Orchidaceae">Orchidaceae</a> (suku anggrek-anggrekan) adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Familia" title="Familia">suku</a> yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Poaceae" title="Poaceae">Poaceae</a> atau Graminae) dikenal sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arecaceae" title="Arecaceae">Arecaceae</a> atau Palmae), suku bawang-bawangan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alliaceae" title="Alliaceae">Alliaceae</a>), suku temu-temuan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zingiberaceae" title="Zingiberaceae">Zingiberaceae</a>), dan suku pisang-pisangan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Musaceae" title="Musaceae">Musaceae</a>). Banyak juga di antaranya yang dibudidayakan sebagai <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanaman_hias" title="Tanaman hias">tanaman hias</a>.<br />
<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Klasifikasi.2Ftaksonomi">Klasifikasi/taksonomi</span></h2>Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan kesepakatan anggota yang sangat stabil.<br />
<ul><li><b>Monocotyledoneae</b> dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_de_Candolle&action=edit&redlink=1" title="Sistem de Candolle (halaman belum tersedia)">sistem de Candolle</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Engler&action=edit&redlink=1" title="Sistem Engler (halaman belum tersedia)">sistem Engler</a>.</li>
<li><b>Monocotyledones</b> dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Bentham_%26_Hooker&action=edit&redlink=1" title="Sistem Bentham & Hooker (halaman belum tersedia)">sistem Bentham & Hooker</a> dan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Wettstein&action=edit&redlink=1" title="Sistem Wettstein (halaman belum tersedia)">sistem Wettstein</a>.</li>
<li>Kelas <b>Liliopsida</b> dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_Takhtajan&action=edit&redlink=1" title="Sistem Takhtajan (halaman belum tersedia)">sistem Takhtajan</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Cronquist" title="Sistem Cronquist">sistem Cronquist</a>.</li>
<li>Anak kelas <b>Liliidae</b> dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).</li>
<li><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klad" title="Klad">Klad</a> <b>monocots</b> dalam <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sistem_APG&action=edit&redlink=1" title="Sistem APG (halaman belum tersedia)">sistem APG</a> dan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_APG_II" title="Sistem APG II">sistem APG II</a>.</li>
</ul>Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae, Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sistem_APG_II">Sistem APG II</span></h3>Berikut adalah klasifikasi menurut Sistem APG II (2003):<br />
<ul><li><br />
<dl><dd>klad <b><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monocots" title="Monocots">monocots</a></b>
<dl><dd>
<dl><dd>
<dl><dd>suku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Petrosaviaceae" title="Petrosaviaceae">Petrosaviaceae</a><sup class="reference" id="cite_ref-Cantino_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_note-Cantino-0">[1]</a></sup></dd></dl></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Acorales" title="Acorales">Acorales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Alismatales" title="Alismatales">Alismatales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Asparagales" title="Asparagales">Asparagales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dioscoreales" title="Dioscoreales">Dioscoreales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Liliales" title="Liliales">Liliales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pandanales" title="Pandanales">Pandanales</a></dd></dl></dd><dd>klad <b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Commelinids" title="Commelinids">commelinids</a></b> ("core monocots")<br />
<dl><dd>
<dl><dd>
<dl><dd>suku <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dasypogonaceae" title="Dasypogonaceae">Dasypogonaceae</a></dd></dl></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arecales" title="Arecales">Arecales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Commelinales" title="Commelinales">Commelinales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Poales" title="Poales">Poales</a></dd><dd>bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Zingiberales" title="Zingiberales">Zingiberales</a></dd></dl></dd></dl></dd></dl></dd></dl></li><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</ul>Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Petrosaviaceae" title="Petrosaviaceae">Petrosaviaceae</a> yang dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Petrosaviales" title="Petrosaviales">Petrosaviales</a>, klad monocots.<sup class="reference" id="cite_ref-Cantino_0-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_note-Cantino-0">[1]</a></sup> Selanjutnya, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hydatellaceae" title="Hydatellaceae">Hydatellaceae</a>, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Poales" title="Poales">Poales</a>, sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nymphaeaceae" title="Nymphaeaceae">Nymphaeaceae</a> dan masuk sebagai anggota <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nymphaeales" title="Nymphaeales">Nymphaeales</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-Saarela_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_note-Saarela-1">[2]</a></sup> Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan menjadi anggota tumbuhan dikotil.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Referensi">Referensi</span></h2><div class="references-small" style="list-style-type: decimal;"><ol class="references"><li id="cite_note-Cantino-0"><b>^</b> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_ref-Cantino_0-0"><sup>a</sup></a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_ref-Cantino_0-1"><sup>b</sup></a> Sejak 2007 dimasukkan ke dalam bangsa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Petrosaviales" title="Petrosaviales">Petrosaviales</a>. Lihat <span class="citation Journal">Cantino, Philip D. (2007). "Towards a phylogenetic nomenclature of <i>Tracheophyta</i>". <i>Taxon</i> <b>56</b> (3): E1–E44.</span><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal&rft.genre=article&rft.atitle=Towards+a+phylogenetic+nomenclature+of+%27%27Tracheophyta%27%27&rft.jtitle=Taxon&rft.aulast=Cantino&rft.aufirst=Philip+D.&rft.au=Cantino%2C%26%2332%3BPhilip+D.&rft.date=2007&rft.volume=56&rft.issue=3&rft.pages=E1%E2%80%93E44&rfr_id=info:sid/en.wikipedia.org:Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal"><span style="display: none;"> </span></span></li>
<li id="cite_note-Saarela-1"><b><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal#cite_ref-Saarela_1-0">^</a></b> Saarela, Jeffery M., Hardeep S. Rai, James A. Doyle, Peter K. Endress, Sarah Mathews, Adam D. Marchant, Barbara G. Briggs & Sean W. Graham. 2007. Hydatellaceae identified as a new branch near the base of the angiosperm phylogenetic tree. <i>Nature</i> 446:312-315.</li>
</ol></div><table class="plainlinks stub noprint" style="background: none repeat scroll 0% 0% transparent;"><tbody>
<tr><td><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Aardbei_bloembodem_vlezig.jpg"><img alt="Aardbei bloembodem vlezig.jpg" height="30" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/54/Aardbei_bloembodem_vlezig.jpg/28px-Aardbei_bloembodem_vlezig.jpg" width="28" /></a> </td> <td valign="top"><i>Artikel bertopik <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Botani" title="Botani">botani</a> ini adalah sebuah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Rintisan" title="Wikipedia:Rintisan">rintisan</a>. Anda dapat membantu Wikipedia dengan <a class="external text" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal&action=edit">mengembangkannya</a>.</i></td></tr>
</tbody></table>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-28982211007739907812012-01-06T17:49:00.000-08:002012-01-27T19:26:55.019-08:00pengaruh ti dalam Pemanasan Global<h2 class="title" style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Pemanasan Global ternyata telah memaksa semua bidang industri untuk berpikir keras untuk mengusahakan penanganannya, tanpa terkecuali bidang Teknologi. Hal ini dikarenakan oleh parahnya dampak kerusakan yang ditimbulkannya bagi ekosistem dan kelangsungan kehidupan manusia secara luas.Menurut penelitian Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC), sebuah lembaga internasional beranggotakan lebih dari 100 negara yang diprakarsai PBB, pada tahun 2005 telah terjadi peningkatan suhu di dunia sekitar 0,6 hingga 0,7 derajat, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi, yaitu 10 derajat.Hal ini berdampak pada melelehnya Gleser (Gunung Es) di Himalaya dan Kutub Selatan serta berkurangnya ketersediaan air di daerah-daerah tropis sebanyak 20% hingga 30%. Melelehnya Gleser di Himalaya dan Kutub Selatan sendiri berdampak secara langsung pada peningkatan permukaan air laut setinggi 4-6 meter. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka pada tahun 2012 air laut akan mengalami kenaikan lagi sekitar 7 meter. Dengan begitu otomatis ekosistem dan kehidupan di daerah pesisir dan kepulauan akan terancam punah.Sedangkan perubahan secara umum yang dirasakan dunia saat ini adalah semakin panjangnya musim panas dan semakin pendeknya musim hujan. Hal ini tentu saja sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup dunia secara luas.Berangkat dari keprihatinan inilah berbagai bidang industri kini mau tidak mau harus memikirkan langkah penanganan pemanasan global ini. Dimulai dari pengurangan emisi gas buang dari sektor industri dan transportasi yang selama ini dituding sebagai salah satu kontributor utama pemanasan global, hingga penciptaan teknologi yang ramah lingkungan untuk berbagai produk mulai dari alat transportasi hingga berbagai perlengkapan elektronik dan komputer yang ramah lingkungan pun mulai dibuat.Bidang industri Teknologi Informasi walaupun tidak terkait secara langsung pemanasan global seperti halnya bidang pertanian dan lingkungan hidup, namun harus mampu menghadirkan teknologi yang mendukung penanggulangan global warming atau pemanasan global ini. Hal ini disebabkan karena pada berbagai bidang usaha yang ada di dunia saat ini, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung bergeraknya industri yang ada. Mulai dari mesin-mesin di pabrik yang mempergunakan mikrokomputer hingga proses komputasi di perkantoran yang juga mempergunakan komputer. Secara tidak langsung hal-hal tersebut di atas telah menunjukkan bahwa bidang IT telah banyak menyedot penggunaan energi dunia secara luas.Hal inilah yang mengharuskan bidang teknologi informasi untuk berpikir keras menciptakan teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan sebenarnya tidak semata diukur dari tingkat emisi gas buang yang dihasilkan, namun juga banyaknya konsumsi energi yang dibutuhkan dalam suatu proses industri, karena energi ini umumnya juga didapatkan dari alam baik dalam bentuk energi mineral maupun non mineral.Salah satu langkah yang diambil oleh sebuah vendor komputer terkemuka di dunia IBM saat ini adalah konsep pembuatan datacenter ‘hijau’ atau ramah lingkungan. Hal ini dipicu oleh data yang menyebutkan bahwa 1,5% dari penggunaan energi listrik di Amerika dipergunakan untuk operasional datacenter, yang menurut laporan tahun 2005 saja telah menghabiskan listrik sebesar 45 milyar KWh, hanya untuk Amerika saja. Hal ini berimplikasi langsung terhadap persediaan persediaan listrik dan distribusinya, disamping tentu saja emisi gas yang ditimbulkan. Sebagai akibatnya, setiap dolar dari server baru akan mengeluarkan biaya sebesar USD 0,52 untuk power dan pendinginan. Angka ini diprediksikan meningkat hingga 37% pada empat tahun mendatang menjadi USD 0,7.Selain IBM, vendor CISCO pun tengah berpikir keras untuk mengupayakan teknologi yang dapat mengurang dampak global warming ini. Menurut Pudja Unggul Kartiman, Director Cross Industry PT Cisco Systems Indonesia, apa pun penerapan teknologi yang ada, misalnya di real estate, gabungan energi yang dimiliki akan mengarah pada solusi seperti unified communication. Solusi ini menggabungkan pemanfaatan traffic suara dan mobility sehingga bisa terkoneksi. Dengan demikian, jika semuanya berbasis IP, maka masing-masing tidak harus punya infrastruktur sendiri-sendiri karena sudah konvergen. Lebih lanjut Pudja menyatakan, penghematan bahkan bisa ditekan hingga 30%. Hal ini salah satunya karena 4% dari biaya bisa dihemat jika semuanya dikonvergensikan menjadi satu. Hasil yang diharapkan dari langkah IBM dan CISCO ini di masa yang akan datang diharapkan dapat mengantisipasi semakin buruknya dampak global warming atau pemanasan global dunia.</span></h2>ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-72260965566506987132011-12-17T20:03:00.001-08:002011-12-17T20:03:48.102-08:00ade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-30565680903582326842011-12-09T17:42:00.000-08:002011-12-09T17:42:19.188-08:00prodi biologiBIODATA<br />
nama: ADE ARIS<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKt6XjuOP0NkXOPL__j7UhIPvkKUr9cOmp-RdxS4qULiw3WfBF7lEcdruzXfLr7ERSS7J_FJvNM2LiemkylNYv1ZsCfPwe3rnKT5yExlopnj7IftP8DH70te4ZeGepWg9sRzm-JIQXD04/s1600/t.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKt6XjuOP0NkXOPL__j7UhIPvkKUr9cOmp-RdxS4qULiw3WfBF7lEcdruzXfLr7ERSS7J_FJvNM2LiemkylNYv1ZsCfPwe3rnKT5yExlopnj7IftP8DH70te4ZeGepWg9sRzm-JIQXD04/s320/t.jpg" width="320" /></a></div>nim: 211911037<br />
Prodi: biologi<br />
Agama:Islam <br />
hobi: olahraga<br />
status: bujangan<br />
moto hidup: maju terus pantang mundur sebelum menggapai yang diinginkan<br />
alamat: rajadesa<br />
riwayat pendidikan:<br />
SD: SDN 3tigaherang<br />
SMP: smpn 1 rajadesa<br />
SMA: sman 3 ciamisade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7787539767869295113.post-20635746081662502362011-12-09T17:18:00.000-08:002011-12-09T17:18:03.847-08:00cara cara menaha amarahada 3 cara menahan amarah.<br />
1. segaralah mengucap istigpar<br />
2. segaralah berwudhu<br />
apa bila kedua cara tersebut belum bisa mereda juga, segaralah melakukan cara yang ke 3<br />
3. setelah ambil wudhu langsung mengerjakan solatade aris rusmanhttp://www.blogger.com/profile/00907869061347814516noreply@blogger.com0